Gontor bermula dari sebuah ide besar dan mulia, karena hanya ide besar yang menjadi inspirasi gerakan besar, ide kerdil akan cepat usang dan terbuang di tong sampah. Ide besar Trimurti (para pendiri Gontor) dilandasi kekuatan iman bergelora untuk menggapai keridhaan Allah SWT, ide yang melahirkan visi, misi, jiwa (spirit), orientasi, falsafah baik dalam kelembagaan, kependidikan maupun pembelajaran, serta membangun sintesa dan model. Idealisme besar Gontor dari Trimurti ini mutlak menjadi starting poin untuk memahami Gontor lebih jauh, detail dan mendalam.
Visi, Misi, dan Orientasi
Gontor adalah tempat ibadah, talabul ilmi dan tempat perjuangan mencari ridha Allah. Seluruh aktivitas santri dan guru di Gontor harus bernilai ibadah, karena fungsi hidup ini memang hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Belajar, mengajar, mendidik, bekerja apa saja di Pondok sebagai wujud ibadah kepada Allah, karena itu supaya diterima oleh Allah harus disertai niat ikhlas semata karena Allah dan sesuai dengan ajaran Allah dan nabi-Nya.
Karena seluruh gerak-gerik kita di Pondok sebagai aplikasi ibadah kepada Allah, maka pamrih kita hanya kepada Allah, yang dicari hanya ridha Allah, bukan popularitas, pujian manusia dan imbalan-imbalan materi:
“Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlashkan ketaatan kepada-Nya“. (QS: Al-Bayyinah 5 )
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku” (QS ).
Sesuai dengaan amanat pendiri dan waqif, Gontor hendaknya diperjuangkan untuk menjadi sumber pengetahuan Islam, bahasa al-Qur’an/Arab, ilmu pengetahuan dan tetap berjiwa pondok. Karena itu visi ke depan adalah untuk menjadikan Gontor sebagai lembaga pendidikan Islam modern yang tetap berbentuk pesantren dan berjiwa pondok yang unggul, berkualitas, modern, menjadi mercusuar ilmu pengetahuan, pusat perubahan dan pembangun peradaban masyarakat Islam, serta pusat pengembangan bahasa Arab sebagai bahasa ummat dan agama Islam.
Gontor mempunyai misi untuk membentuk karakter/pribadi umat yang unggul dan berkualitas, yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berfikiran bebas, serta berkhidmat kepada masyarakat. Karena kualifikasi manusia seperti ini yang mampu menggerakkan roda peradaban manusia yang menyejahterakan, yang mampu mengemban fungsi kekhilafahan, kehambaan kepada Allah dan pelanjut risalah dakwah para anbiya’.
Misi Gontor adalah mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju terbentuknya ulama yang intelek. Gontor juga mengemban misi untuk mempersiapkan warga negara yang berkepribadian Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT., sebagai bukti bahwa Gontor juga membumi di Indonesia dan mengambil peran nyata dalam membangun masyarakat dan bangsa Indonesia, lewat kiprah para alumninya.
Orientasi yang ditanamkan Pondok kepada para santrinya adalah kemasyarakatan, kesederhanaan, dan ibadah talabul ilmi serta tidak berpartai. Kemasyarakatan, berarti para santri disiapkan untuk terjun dan berjuang di masyarakat, dan pendidikan yang ada di Gontor memang menyiapkan hal demikian. Kesederhanaan hidup untuk membangun jiwa dan mental tangguh, berani hidup tak takut mati, optimistis dan tahan banting. Pondok juga menanamkan semangat thalabul ilmi ikhlas karena Allah, sebagai kewajiban agama, memerangi kebodohan dan mengangkat harkat kemuliaan diri dan ummat. Serta tidak berpartai, karena Gontor mengokohkan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan yang berorientasi pada kaderisasi pemimpin umat, perjuangan di masyarakat serta menjadi perekat umat.
Dengan demikian, secara spesifik tujuan pendidikan di Gontor adalah untuk mewujudkan generasi yang unggul menuju terbentuknya khair ummah, membentuk generasi mukmin muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas, serta berkhidmat kepada masyarakat. Diharapkan, pendidikan Gontor ini melahirkan ulama intelek yang memiliki keseimbangan zikir dan pikir.
Sumber
Gontor: Sebuah Manifestasi Ide Besar
Labels:
Gontor